Agama Islam, Hindu dan Budha yang masuk ke Indonesia
Agama Hindu dan Budha
Datangnya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap semua aspek kehidupan bangsa Indonesia, yakni terjadinya perubahan perubahan menurut pola Hindu Buddha. Perubahan perubahan tersebut mencakup perubahan dalam agama, bidang politik, Ilmu pengetahuan, sosial dan seni Budaya.
Berikut adalah dampak pengaruh agama hindu buddha di Indonesia
- Bidang Politik dan pemerintahan
Munculnya kerajaan kerajaan Hindu dan Buddha seperti Sriwijaya, singasari, Mataram kuno,dan lainya. Sistem pemerintahan mengikuti pola dari India yaitu kerajaan, dimana kekuasaan dipegang oleh raja dan bersifat turun temurun. Pergantian penguasaan berdasarkan keturunan. - Bidang Agama
Masyarakat di Indonesia yang semula menganut animisme dan dinamisme beralih menjadi memeluk aama Hindhu dan Buddha. meskipun demikian, kepercayaan asli tidak hilang akibat tergeser oleh agama Hindhu dan Buddha - Bidang Ilmu pengetahuan
Di kenalnya sistem pengetahuan yaitu seperti huruf pallawa dan bahasa Sansekerta menjadi pembuka jalan bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan. Para Brahmana berperan sebagai rohanaiwan sekaligus ilmuwan - Bidang sosial
Sebelum masuk pengaruh Hindhu dan Buddha, stratifikasi sosial didasarkan pada profesi. Namun setelah masuk pengaruh Hindhu dan Buddha, sistem stratifikasi mengikuti ola dari india yaitu pembagian masyarakat berdasarkan sistem kasta. - Bidang seni Budaya
Pengaruh Hindhu Buddha dalam bidang seni dan budaya dapat dilihat dari penyelenggaraan upacara keagamaan seperti : seni tari, seni sastra, sesaji, arsitektur pada bangunan candi dan seni relief.
Agama Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh masyarakat Indonesia. Penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang baik itu Arab, Persia maupun India. Di samping para pedagang, para Wali Songo memegang peranan penting dalam penyebaran agama islam di Pulau Jawa. Islam mampu dengan cepat berkembang di Indonesia dikarenakan banyak hal. Umat islam Indonesia adalah terbesar di dunia.
a. Masuk dan Berkembangnya Agama Islam
Sumber tentang masuknya Islam berasal dari sumber dalam negeri dan luar negeri.
1) Sumber luar negeri
a) Berita dari Arab. Para pedagang Arab berdagang ke Indonesia pada sekitar abad ke-7 pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya. Orang Arab menyebut Sriwijaya dengan sebutan Zabag, Zabay atau Sribusa.
b) Berita dari India, menyatakan bahwa yang berperan dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam adalah pedagang dari Gujarat (India)
c) Berita dari Eropa, berita ini ditulis oleh MArcopolo yang menyatakanbawa di Sumatera bagian utara telah muncul kerajaan Islam yang bernama Samudera pasai (abad ke-13). Selain itu ada buku “suma oriental” karya Tome Pires yang menceritakan tentang hancurnya pemerintah Hindu dan munculnya kerajaan-kerajaan Islam.
d) Berita dari Cina, ditulis oleh Ma-Huan seorang penulis dalam ekspedisi Laksamana Cheng-Ho menyatakan sekitar tahun 1400 banyak pedagang Islam yang tinggal di pesisir Pulau Jawa.
2) Sumber dalam negeri
a) Nisan Fatimah binti Maimun (1082 M) di leran Gresik. Pada makam tersebut terdapat tulisan Arab.
b) Makam Sultan Malikul Saleh (1297 M), di Sumatera Utara, corak makam ini mirip batu nisan yang dibuat oleh orang-orang Cambay, Gujarat.
c) Makam Syekh Maulana Mailik Ibrahim (1419), dimana jirat makam didatangkan dari Gujarat.
Berdasarkan banyaknya pendapat mengenai masuknya islam, dapat disimpulkan mengenai perkambangan islam di Indonesia
1) Mada kedatangan Islam kemungkinan abad ke 7 M sampai 8 M
2) Masa penyebaran Islam mulai abad ke-13 sampai dengan 16 M
3) Masa perkembangan Islam mulai abad ke-15 M melalui kerajaan-kerajaan Islam
Perkembangan agama dan kebudayaan islam (proses islamisasi) di Indonesia melalui saluran-saluran sebagai berikut:
1) Saluran perdagangan
2) Saluran perkawinan
3) Saluran tasawuf (aliran ketuhanan dengan mistik)
4) Saluran Pendidikan (Pondok Pesantren)
5) Saluran Seni Budaya contoh melalui Wayang
6) Saluran Dakwah
Proses islamisasi di Pulau Jawa tidak dapat dilepaskan dari peranan Walisongo. Para walisongo yaitu, Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Raden Rahmat (Sunan Ampel), Syarifudin (Sunan Drajat), Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Raden Paku (Sunan Giri), Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga), Raden Umar Said (Sunan Muria), Ja’far Sodiq (Sunan Kudus) dan Fatahillah (Sunan Gunung Jati). Sementara di luar Jawa, penyebar agama islam antara lain Datuk Ribandang dan Datuk Sulaeman di Sulawesi Selatan, Tuan Tunggang Parangan di Kalimantan, Penghulu Demak di Kalimantan Selatan, Kiai Gede Ing Suro di Palembang.
Proses penyebaran Islam berjalan dengan lancar dan cepat. Beberapa factor yang mepengaruhi penyebaran Ismam mudah diterima oleh masyarakat Indonesia adalah:
1) Syarat masuk cukup mudah dan sederhana
2) Pelaksanaan ibadah sederhana dan biaya murah
3) Agama islam tidak mengenal kasta
4) Aturan-aturan dalam islam fleksibel dan tidak memaksa
5) Agama islam Gujarat telah mendapat pengaruh Hindu dan tasawuf sehingga mudah dipahami dan diterima
6) Penyebaran dilakukan secara damai
7) Runtuhnya kerajaan Hindu Majapahit
b. Pengaruh Kebudayaan Islam di Indonesia
1) Bidang sosial,
Agama islam menjadi agama mayoritas di Indonesia. Dalam agama islam tidak mengenal system kasta. Penggunaan kosakata Arab baik dalam kata-kata maupun pemberian nama. Selain itu penggunaan nama hari menggunakan bahasa Arab. System angka (1,2,3….) juga merupakan budaya Arab.
2) Bidang politik
Digunakan aturan-aturan islam dalam bidang pemerintahan. Selain itu juga banyak raja yang menggunakan gelar dari Arab, misalnya Sultan, Penembahan, Maulana dan Susuhunan/Sunan.
3) Bidang pendidikan
Salah satu wujud dari pengaruh Islam dalam bidang pendidikan adalah dikenalnya pendidikan di pondok pesantren. Pesantren adalah asrama bagi siswa yang menuntut ilmu islam. Pondok pesantren terbagi menjadi dau yaitu pesantren yang hanya mengajarkan ilmu agama, dan pesantren yang mengajarkan ilmu agama dan umum.
4) Bidang seni dan budaya
a) Seni bangunan
(1)Masjid Kuno memiliki ciri-ciri, atapnya berbentuk tumpang, mimbar berbentuk teratai, terdapat kolam, memiliki gapura, menghadap alun-alun dan biasanya adalah ukiran-ukiran bermotif hewan atau tumbuhan. Contoh masji Kuno, Masjid Agung Demak, Masjid Banten, Masjid Agung Kasepuhan (Cirebon).
(2) Keraton memiliki ciri atap bertingkat, dan pintu masuk menghadap alun-alun serta terdapat masjid agung. Contoh Keraton Surakarta dan Yogyakarta.
(3) Pintu Gerbang Kerajaan mendapatkan pengaruh islam seperti di Keraton Sumenep yang terdapat tulisan Assalamualaikum.
b) Seni Rupa
(1) Nisan adalah tonggak dari batu atau kayu yang menandai tempat orang meninggal. Contoh makam Fatimah binti Maimun.
(2)Kaligrafi adalah menulis indah dan disusun dalam aneka bentuk menarik dengan menggunakan huruf Arab. Agam Islam melarang melukis malhuk hidup.
c) Seni Sastra antara lain
(1) Suluk yaitu karya sastra yang brisi ajaran-ajaran tasawuf. Contoh Suluk Sukrasa, Suluk Wiji dan Suluk Sunan Bonang.
(2) Hikayat yaitu dongeng atau cerita rakyat yang sudah ada sebelum masuknya islam, selalu dikaitkan dengan dengan tokoh sejarah. Cotoh Hiakayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat-hikayat raja Pasai.
(3) Babad yaitu kisah sejarah yang terkadang memuat istilah-istilah raja suatu kerajaan Islam. Contoh babad tanah Jawi
(4) Syair yaitu karya sastra yang berupa sajak dan terdiri dari empat baris. Contoh Syair Abdul Malik, Syair Burung Pingai.
d) Seni pertunjukan, misalnya saja Sekaten dan Wayang
e) Seni busana seperti sarung, baju koko, kopiah, kerudung dan jilbab.
5) System kalender
Pada masa Sultan Agung (Raja Mataram) terjadi akulturasi antara kalender Hijriyah dengan Saka. Kalender tersebut berlaku tanggal 8 Juli 1633 atau tanggal 1 suro 1555 (1 Muharram = 1403 Hijriyah) untuk kemudian disebut tahun jawa.
Komentar
Posting Komentar