Tugas ISD (Ilmu Sosial Dasar) & Review film "Soe Hok Gie"

DEFINISI ISD ( ILMU SOSIAL DASAR)
Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang mempelajari masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti Geografi sosial, Sosiologi, Antropologi sosial, Ilmu politik, Ekonomi, Sejarah dll.

Ilmu Sosial Dasar bertujuan untuk membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar wawasan setiap manusia lebih luas, Khususnya berkenan dengan Sikap dan Tingkah laku manusia dan menghadapi sesama manusia itu sendiri.

Referensi : Harwatiyoko & Neltje F. Kaltuuk. MKDU ILMU SOSIAL DASAR, Jakarta 1996.

PENGERTIAN FENOMENA SOSIAL
Fenomena Sosial adalah : Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah atau lewat disiplin ilmu tertentu.Fenomena juga bisa disebut hal yang luar biasa dalam kehidupan di dunia dan dapat terjadi dengan tidak terduga dan tampak mustahil dalam pandangan manusia, Suatu peristiwa yang tidak biasa tapi sering terjadi, pada alam atau mahkluk

Pengertian fenomena sosial adalah kondisi di mana manusia menganggap segala hal yang dialaminya adalah sebuah kebenaran absolut. Padahal, hal itu sebenarnya adalah kebenaran semu yang dibuat melalui simulasi simbol-simbol, kode-kode yang dicitrakan sedemikian dari sebuah objek yang benar. 

Contoh fenomena sosial di Indonesia adalah mudik, berbicara mudik, berarti berbicara lebaran, atau hari-hari besar keagamaan. Mudik menjadi kata-kata yang disebut-sebut selama bulan Ramadhan sebab mudik adalah tradisi pulang ke kampung halaman untuk sementara waktu. Kegiatan mudik ini tidak hanya bertujuan untuk bertemu sanak keluarga, tetapi ada fenomena lain yang menarik didalamnya yaitu fenomena ekonomi.

Referensi : #http://sumairoh195.blogspot.com/2015/01/tugas-softskill-isd-fenomena-sosial.html

-REVIEW FILM "SOE HOK GIE"

 Diangkat dari kisah kehidupan Soe Hok Gie (Jonathan Mulia, Nicholas Saputra), aktivis dan penulis di tahun 60an. Kisah seorang yang selalu berada di luar (atau melawan) arus zaman. Gie dikenal sebagai orang lurus, jujur dan tidak kenal kompromi. Kejujurannya ini seringkali tidak bisa diterima oleh orang sekitarnya. Cintanya pada Indonesia dan dunia mahasiswa membuatnya selalu angkat bicara ketika ada yang dianggapnya akan merusak dua hal itu. Ia sangat kecewa ketika melihat perjuangannya melawan tirani dan rezim yang berkuasa saat itu, ternyata justru melahirkan rezim baru dan menyebabkan pembantaian jutaan orang yang dituduh komunis, termasuk sahabat masa kecilnya, Tjin Han (Christian Audi, Thomas Y Nawilis). Waktu berlalu. Orang-orang di sekitarnya mulai menyesuaikan diri dengan rezim baru, bahkan melakukan korupsi. Dia menolak untuk diam, meski dia bisa "masuk" ke lingkaran kekuasaan dan militer. Idealismenya ini membuat teman-temannya meninggalkannya, perempuan yang dicintainya, menolaknya. Hanya alam yang jadi tempat dimana ia bisa merasa diterima dan dicintai apa adanya. Mungkin film pertama Indonesia yang mengisahkan tokoh nyata yang tidak jatuh menjadi sekadar puja-puji, tapi berusaha menghadirkan sang tokoh dari segala sisinya. Kisah tokoh ini--meski yang tampak tokoh yang tersisihkan zaman--rasanya masih bicara pada zaman saat tokoh-tokoh terhormat dari Komisi Pemilihan Umum diperiksa karena korupsi, dan semangat materialisme sangat merasuki kehidupan masyarakat. Fotografi film ini juga unik, karena mencoba "menghidupkan" kembali warna film Indonesia tahun 1970an.

DEFINISI :

Film ini mengajarkan, kita sebagai manusia yang mempunya HAM jangan takut untuk membenarkan apa yang salah walau sudah di tetapkan dengan hukum dan jangan pernah takut untuk berdebat untuk kebenaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan Sastra Dengan Budaya

Manusia Sebagai Makhluk Sosial